Minggu, 03 Oktober 2010

Seni Budaya Banjarmasin


Kultur budaya yang berkembang di Banjarmasin sangat banyak hubungannya dengan sungai, rawa dan danau, disamping pegunungan. Tumbuhan dan binatang yang menghuni daerah ini sangat banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan mereka. Kebutuhan hidup mereka yang mendiami wilayah ini dengan memanfaatkan alam lingkungan dengan hasil benda-benda budaya yang disesuaikan. hampir segenap kehidupan mereka serba relegius. Disamping itu, masyarakatnya juga agraris, pedagang dengan dukungan teknologi yang sebagian besar masih tradisional.
Seni tradisional Banjar adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suku Banjar. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari tradisional namun bisa musnah karena ketidamauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut.
Orang Banjar mengembangkan sistem budaya, sistem sosial dan material budaya yang berkaitan dengan relegi, melalui berbagai proses adaptasi, akulturasi dan assimilasi. Sehingga nampak terjadinya pembauran dalam aspek-aspek budaya. Meskipun demikian pandangan atau pengaruh Islam lebih dominan dalam kehidupan budaya Banjar, hampir identik dengan Islam, terutama sekali dengan pandangan yang berkaitan dengan ke Tuhanan (Tauhid), meskipun dalam kehidupan sehari-hari masih ada unsur budaya asal, Hindu dan Budha.
Kota Banjarmasin adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan SelatanIndonesia. Nama asli kota Banjarmasin adalah Banjar-Masih, pada tahun 1664 Belanda menulisnya Banjarmasch atau Banzjarmasch[2] Penyebutan Banjarmasin yang pernah digunakan:
Bandjermassing
Bandjer Massing
Banjermassing
Banjarmassing
Bandjarmassingh
Bandjermasin
Bandjermassin
Banjir Massin
Banjar Massin
Banjarmassin
Banjarmatsin
Bandjarmassin
Bandjar Masin
Nama lain kota Banjarmasin adalah kota Tatas diambil dari nama pulau Tatas yaitu delta yang membentuk wilayah kecamatan Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah yang dahulu sebagai pusat pemerintahan Residen Belanda
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan saat ini sedang mempersiapkan perpindahan pusat pemerintahan (kantor gubernur) ke kota Banjarbaru yang berlokasi pada daratan yang lebih tinggi di sebelah tenggara kota Banjarmasin. Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura sedang dipersiapkan oleh Dep. PU sebagai kota metropolitan (Kawasan Strategis Nasional) yang ke-yang dinamakan Kawasan Metropolitan Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura (BBM) atau Banjarmasin Metropolitan Area. Kawasan ini juga disokong oleh dua daerah lainnya yaitu Kabupaten Barito Kuala dan Tanah Laut. Kelima daerah ini dinamakanBanjarmaskuala akronim dari Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut.

Suku Banjar mengembangkan seni dan budaya yang cukup lengkap, walaupun pengembangannya belum maksimal, meliputi berbagai cabang seni.
·        Seni Tari
Seni Tari suku Banjar terbagi menjadi dua, yaitu seni tari yang dikembangkan di lingkungan istana (kraton), dan seni tari yang dikembangkan oleh rakyat. Seni tari daerah Banjar yang terkenal misalnya :
-Tari Baksa Kembang, dalam penyambutan tamu agung.
-Tari Baksa Panah
-Tari Baksa Dadap
-Tari Baksa Lilin
-Tari Baksa Tameng
-Tari Radap Rahayu, dalam upacara perkawinan
-Tari Kuda Kepang
-Tari Japin/Jepen
-Tari Tirik
-Tari Gandut
-Tarian banjar lain nya

·        Lagu Daerah
Lagu daerah Banjar yang terkenal misalnya :
-Lagu Banjar lainnya

·        Seni Tatah/Ukir

Seni ukir terdiri atas tatah surut (dangkal) dan tatah babuku (utuh). Seni ukir diterapkan pada kayu dan kuningan. Ukiran kayu diterapkan pada alat-alat rumah tangga, bagian-bagian rumah dan masjid, bagian-bagian perahu dan bagian-bagian cungkup makam. Ukiran kuningan diterapkan benda-benda kuningan seperti cerana, abun, pakucuran, lisnar, perapian, cerek, sasanggan, meriam kecil dan sebagainya. Motif ukiran misalnya Pohon Hayat, pilin ganda, swastika, tumpal, kawung, geometris, bintang, flora binatang, kaligrafi, motif Arabes dan Turki.

·        Seni Rupa Trimatra (Rumah Adat)

Rumah adat Banjar ada beberapa jenis, tetapi yang paling menonjol adalah Rumah Bubungan Tinggiyang merupakan tempat kediaman raja (keraton). Jenis rumah yang ditinggali oleh seseorang menunjukkan status dan kedudukannya dalam masyarakat. Jenis-jenis rumah Banjar:
-Rumah Bubungan Tinggi, kediaman raja
-Rumah Gajah Baliku, kediaman saudara dekat raja
-Rumah Gajah Manyusu, kediaman "pagustian" (bangsawan)
-Rumah Balai Laki, kediaman menteri dan punggawa
-Rumah Balai Bini, kediaman wanita keluarga raja dan inang pengasuh
-Rumah Palimbangan, kediaman alim ulama dan saudagar
-Rumah Palimasan (Rumah Gajah), penyimpanan barang-barang berharga (bendahara)
-Rumah Cacak Burung (Rumah Anjung Surung), kediaman rakyat biasa
-Rumah Lanting, rumah diatas air

 


Kalimantan Selatan yang terdiri atas 13 kabupten/kota dengan penduduk hampir 3,5 juta jiwa, memiliki berbagai makanan khas, di antaranya soto Banjar. Bagi orang luar daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) atau Kota Banjarmasin khususnya, mungkin hanya mengenal sebutan soto Banjar. 


SUMBER : 
id.wikipedia.org
-www.banjarmasinkota.go.id
-www.antaranews.com
-www.google.co.id

0 komentar:

Posting Komentar