Sabtu, 06 November 2010

KORBAN LETUSAN GUNUNG SINAMBUNG




Ribuan warga Kabupaten Karo yang menjadi korban bencana meletusnya Gunung Sinabung kini hidup dalam kondisi yang memprihatinkan. Mereka terancam kelaparan dan diserang berbagai penyakit. Berdasarkan pantauan SCTV, para pengungsi korban bencana saling berdesak-desakan di balai desa tempat pengungsian karena minimnya fasilitas. Selain itu pasokan pangan dan obat-obatan tidak sebanding dengan jumlah pengungsi yang mencapai ribuan. 

Akibatnya, para pengungsi terancam kelaparan dan terserang berbagai penyakit, khususnya bagi balita. Para pengungsi meminta pemda setempat untuk secepatnya turun tangan. 
Seperti diketahui sejak Gunung Sinabung meletus, hujan debu menyelimuti pemukiman warga di sekitar kaki gunung. Kabut asap yang bercampur belerang menimbulkan bau yang menyengat dan menggangu jarak pandang. Sebanyak 13 desa yang terkena dampaknya disterilkan. Warga diizinkan beraktivitas enam kilometer dari titik letusan. Namun, sebagian warga memilih bertahan untuk menjaga harta benda mereka.

Gunung Sinabung yang terletak di  Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara, meletus pada minggu dinihari sekitar pukul 00.15 WIB. Gunung Sinabung yang memiliki ketinggian 2.460 meter di atas permukaan laut itu mulai menunjukkan aktivitasnya dengan mengeluarkan asap hitam.
Aktivitas Gunung Sinabung di Karo, Sumatra Utara, mulai mereda. Meski begitu, ribuan warga masih bertahan di tenda pengungsian dengan kondisi memprihatinkan
Korban di pengungsian saat ini membutuhkan bantuan, dari air bersih hingga obat-obatan. Mereka juga mulai mengeluhkan lokasi pengungsian yang semakin tidak sehat.
Tak hanya itu, warga mulai khawatir kehilangan harta benda dan ternak yang ditinggal selama mengungsi. Terlebih beberapa pengungsi sudah mulai kehilangan ternak. Sampai saat ini belum ada keterangan resmi dari pemerintah daerah, terkait kepulangan mereka ke rumah masing-masing.

Gunung Sinabung di Karo Sumatera Utara meletus pertama pada tanggal 29 Agustus 2010 , meletus lagi Senin jam 06.00 dan ketiga kalinya pada Jumat 3 September 2010 . Gunung yang dinyatakan sebelumnya sebagai type B pada beberapa jam sebelum meletus itu menggemparkan dan mengagetkan karena sebagian warga sudah kembali ke kampung halaman.
Sebelumnya Sinabung sudah dinyatakan relatif aman karena sudah terbentuk kawah baru.
Pengungsi berjumlah sekitar 29 ribu sudah meninggalkan kampung halaman. Tapi kemudian sekitar 5 ribu pengungsi balik ke rumahnya. Gunung Sinabung benar benar meletus dan mengagetkan semua pihak hingga BMKG langsung menyatakan Tipe A alias bahaya.
Kondisi pengungsi korban letusan Gunung Sinabung di Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara semakin memprihatinkan. Bantuan untuk para pengungsi masih sangat minim.
“Kami masih kesulitan menyediakan masker untuk warga. Setiap kali banyak warga yang datang meminta masker ke PMI, tapi persediaan kami terbatas,” ujar Koordinator PMI Sumatera Utara, Muhammad Irsal, saat dihubungi okezone
.
Pihaknya meminta Pemerintah Provinsi untuk memperhatikan ketersediaan perlengkapan yang dibutuhkan masyarakat. PMI, katanya, sudah menyediakan sekira 10.000 masker sejak Gunung Sinabung meletus Sabtu lalu, namun jumlah tersebut masih jauh dari memadai.

Anak-anak di Brastagi, Kabupaten Tanah karo, Sulawesi Utara, ingin kembali bersekolah. Sejak Gunung Sinabung meletus sepekan silam, sekolah di desa-desa mereka harus ditutup. Mereka kini terpaksa tinggal bersama warga lain di kamp pengungsiam di Desa Telagah, Kecamatan Sungai Bingei.
Lebih dari 200 anak usia sekolah yang mengungsi sejak Gunung Sinabung meletus. Selama di kamp, mereka menghabiskan waktu dengan membaca buku pelajaran dan komik bantuan dari donatur. Mereka mengaku senang membaca. Selain itu, mereka juga membuang rasa bosan dengan bermain di sungai yang tak jauh dari pengungsian.
Mereka tahu alasan meninggalkan rumah dan desa. Meski demikian, anak-anak itu mengaku rindu akan suasana sekolah. Mereka berharap dapat segera pulang dan kembali belajar.

Dan Menurut Eddy, data jumlah pengungsi yang telah masuk ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, mencapai 10.000 jiwa. Untuk mengatasi krisis makanan, telah diberangkatkan 50 ton beras. “Sudah diberangkatkan,” kata Eddy kepada Seperti Di Kutip Berita Lampung dari Tempo.
Akibat Letusan Gunung Sinabung Satu Korban Tewas ; Kepala Kepala Badan Komunikasi dan Informasi Pemerintah Provinsi Sumatera Utara, Eddy Syofian, menyatakan infeksi saluran pernafasan akut sangat rentan menyerang para pengungsi Gunung Sinabung, Kabupaten Tanah Karo, Sumatera Utara.




SUMBER :

Sabtu, 30 Oktober 2010

KEUNGGULAN & KEKURANGAN STUDENT SITE UNIVERSITAS GUNADARMA


STUDENT SITE

STUDENT SITE adalah fasilitas berbasis web yang diperuntukan bagi semua mahasiswa Universitas Gunadarma yang masih aktif. Dengan fasilitas ini, mahasiswa Universitas Gunadarma dapat berkolaborasi dan saling mendapatkan informasi antar civitas akademika Universitas Gunadarma.
Keunggulan STUDENT SITE :
  • Mahasiswa bisa membaca berita-berita terkini tentang Universitas Gunadarma yang juga dimuat di situs resmi universitas. Selain itu, segala berita akademis yang bersumber dari BAAK juga dapat dipantau dalam suatu fitur STUDENT SITE.
  • Dimanfaatkan untuk mengelola alamat-alamat email kolega dari mahasiswa yang bersangkutan.
  • Mahasiswa bisa mengatur jadwal hariannya selayaknya agenda.
  • Mahasiswa dapat berkomunikasi dan bertukar pikiran mengenai suatu topik yang sedang hangat saat ini dengan rekan-rekan sejawatnya melalui fitur forum.
  • Studentsite bisa diakses di mana saja dan kapan saja .
  • Dapat digunakan untuk melihat pengumuman apa saja yang ter-update saat ini maupun kalender akademik, dan berada di depan halaman muka saat membuka studentsite .


Kekurangan STUDENT SITE :
      Student site memiliki keunggulan dan kekurangan , kekurangan student site adalah  kadang tidak dapat di akses .

SUMBER    : 

Minggu, 03 Oktober 2010

Seni Budaya Banjarmasin


Kultur budaya yang berkembang di Banjarmasin sangat banyak hubungannya dengan sungai, rawa dan danau, disamping pegunungan. Tumbuhan dan binatang yang menghuni daerah ini sangat banyak dimanfaatkan untuk memenuhi kehidupan mereka. Kebutuhan hidup mereka yang mendiami wilayah ini dengan memanfaatkan alam lingkungan dengan hasil benda-benda budaya yang disesuaikan. hampir segenap kehidupan mereka serba relegius. Disamping itu, masyarakatnya juga agraris, pedagang dengan dukungan teknologi yang sebagian besar masih tradisional.
Seni tradisional Banjar adalah unsur kesenian yang menjadi bagian hidup masyarakat dalam suku Banjar. Tradisional adalah aksi dan tingkah laku yang keluar alamiah karena kebutuhan dari nenek moyang yang terdahulu. Tradisi adalah bagian dari tradisional namun bisa musnah karena ketidamauan masyarakat untuk mengikuti tradisi tersebut.
Orang Banjar mengembangkan sistem budaya, sistem sosial dan material budaya yang berkaitan dengan relegi, melalui berbagai proses adaptasi, akulturasi dan assimilasi. Sehingga nampak terjadinya pembauran dalam aspek-aspek budaya. Meskipun demikian pandangan atau pengaruh Islam lebih dominan dalam kehidupan budaya Banjar, hampir identik dengan Islam, terutama sekali dengan pandangan yang berkaitan dengan ke Tuhanan (Tauhid), meskipun dalam kehidupan sehari-hari masih ada unsur budaya asal, Hindu dan Budha.
Kota Banjarmasin adalah salah satu kota sekaligus merupakan ibu kota dari provinsi Kalimantan SelatanIndonesia. Nama asli kota Banjarmasin adalah Banjar-Masih, pada tahun 1664 Belanda menulisnya Banjarmasch atau Banzjarmasch[2] Penyebutan Banjarmasin yang pernah digunakan:
Bandjermassing
Bandjer Massing
Banjermassing
Banjarmassing
Bandjarmassingh
Bandjermasin
Bandjermassin
Banjir Massin
Banjar Massin
Banjarmassin
Banjarmatsin
Bandjarmassin
Bandjar Masin
Nama lain kota Banjarmasin adalah kota Tatas diambil dari nama pulau Tatas yaitu delta yang membentuk wilayah kecamatan Banjarmasin Barat dan sebagian Banjarmasin Tengah yang dahulu sebagai pusat pemerintahan Residen Belanda
Pemerintah Provinsi Kalimantan Selatan saat ini sedang mempersiapkan perpindahan pusat pemerintahan (kantor gubernur) ke kota Banjarbaru yang berlokasi pada daratan yang lebih tinggi di sebelah tenggara kota Banjarmasin. Kota Banjarmasin, Banjarbaru dan Martapura sedang dipersiapkan oleh Dep. PU sebagai kota metropolitan (Kawasan Strategis Nasional) yang ke-yang dinamakan Kawasan Metropolitan Banjarmasin-Banjarbaru-Martapura (BBM) atau Banjarmasin Metropolitan Area. Kawasan ini juga disokong oleh dua daerah lainnya yaitu Kabupaten Barito Kuala dan Tanah Laut. Kelima daerah ini dinamakanBanjarmaskuala akronim dari Banjarmasin, Banjarbaru, Banjar, Barito Kuala, dan Tanah Laut.

Suku Banjar mengembangkan seni dan budaya yang cukup lengkap, walaupun pengembangannya belum maksimal, meliputi berbagai cabang seni.
·        Seni Tari
Seni Tari suku Banjar terbagi menjadi dua, yaitu seni tari yang dikembangkan di lingkungan istana (kraton), dan seni tari yang dikembangkan oleh rakyat. Seni tari daerah Banjar yang terkenal misalnya :
-Tari Baksa Kembang, dalam penyambutan tamu agung.
-Tari Baksa Panah
-Tari Baksa Dadap
-Tari Baksa Lilin
-Tari Baksa Tameng
-Tari Radap Rahayu, dalam upacara perkawinan
-Tari Kuda Kepang
-Tari Japin/Jepen
-Tari Tirik
-Tari Gandut
-Tarian banjar lain nya

·        Lagu Daerah
Lagu daerah Banjar yang terkenal misalnya :
-Lagu Banjar lainnya

·        Seni Tatah/Ukir

Seni ukir terdiri atas tatah surut (dangkal) dan tatah babuku (utuh). Seni ukir diterapkan pada kayu dan kuningan. Ukiran kayu diterapkan pada alat-alat rumah tangga, bagian-bagian rumah dan masjid, bagian-bagian perahu dan bagian-bagian cungkup makam. Ukiran kuningan diterapkan benda-benda kuningan seperti cerana, abun, pakucuran, lisnar, perapian, cerek, sasanggan, meriam kecil dan sebagainya. Motif ukiran misalnya Pohon Hayat, pilin ganda, swastika, tumpal, kawung, geometris, bintang, flora binatang, kaligrafi, motif Arabes dan Turki.

·        Seni Rupa Trimatra (Rumah Adat)

Rumah adat Banjar ada beberapa jenis, tetapi yang paling menonjol adalah Rumah Bubungan Tinggiyang merupakan tempat kediaman raja (keraton). Jenis rumah yang ditinggali oleh seseorang menunjukkan status dan kedudukannya dalam masyarakat. Jenis-jenis rumah Banjar:
-Rumah Bubungan Tinggi, kediaman raja
-Rumah Gajah Baliku, kediaman saudara dekat raja
-Rumah Gajah Manyusu, kediaman "pagustian" (bangsawan)
-Rumah Balai Laki, kediaman menteri dan punggawa
-Rumah Balai Bini, kediaman wanita keluarga raja dan inang pengasuh
-Rumah Palimbangan, kediaman alim ulama dan saudagar
-Rumah Palimasan (Rumah Gajah), penyimpanan barang-barang berharga (bendahara)
-Rumah Cacak Burung (Rumah Anjung Surung), kediaman rakyat biasa
-Rumah Lanting, rumah diatas air

 


Kalimantan Selatan yang terdiri atas 13 kabupten/kota dengan penduduk hampir 3,5 juta jiwa, memiliki berbagai makanan khas, di antaranya soto Banjar. Bagi orang luar daerah Kalimantan Selatan (Kalsel) atau Kota Banjarmasin khususnya, mungkin hanya mengenal sebutan soto Banjar. 


SUMBER : 
id.wikipedia.org
-www.banjarmasinkota.go.id
-www.antaranews.com
-www.google.co.id

Jumat, 01 Oktober 2010

Adat Istiadat Suku Dayak

Suku Dayak adalah suku asli Kalimantan yang hidup berkelompok yang tinggal di pedalaman, di gunung, dan sebagainya. Kata Dayak itu sendiri sebenarnya diberikan oleh orang-orang Melayu yang datang ke Kalimantan. Orang-orang Dayak sendiri sebenarnya keberatan memakai nama Dayak, sebab lebih diartikan agak negatif. Padahal, semboyan orang Dayak adalah “Menteng Ueh Mamut”, yang berarti seseorang yang memiliki kekuatan gagah berani, serta tidak kenal menyerah atau pantang mundur.

ASAL MULA
Pada tahun (1977-1978) saat itu, benua Asia dan pulau Kalimantan yang merupakan bagian nusantara yang masih menyatu, yang memungkinkan ras mongoloid dari asia mengembara melalui daratan dan sampai di Kalimantan dengan melintasi pegunungan yang sekarang disebut pegunungan “Muller-Schwaner”. Suku Dayak merupakan penduduk Kalimantan yang sejati. Namun setelah orang-orang Melayu dari Sumatra dan Semenanjung Malaka datang, mereka makin lama makin mundur ke dalam.
Adat istiadat ini merupakan salah satu kekayaan budaya yang dimiliki oleh Bangsa Indonesia, karena pada awal mulanya Suku Dayak berasal dari pedalaman Kalimantan.
·         Upacara Tiwah
merupakan acara adat suku Dayak. Tiwah merupakan upacara yang dilaksanakan untuk pengantaran tulang orang yang sudah meninggal ke Sandung yang sudah di buat. Sandung adalah tempat yang semacam rumah kecil yang memang dibuat khusus untuk mereka yang sudah meninggal dunia.

·
         Dunia Supranatural
Dunia Supranatural bagi Suku Dayak memang sudah sejak jaman dulu merupakan ciri khas kebudayaan Dayak. Karena supranatural ini pula orang luar negeri sana menyebut Dayak sebagai pemakan manusia ( kanibal ). Namun pada kenyataannya Suku Dayak adalah suku yang sangat cinta damai asal mereka tidak di ganggu dan ditindas semena-mena.
Menurut kepercayaan Dayak, terutama yang dipedalaman Kalimantan yang disampaikan dari mulut ke mulut, dari nenek kepada bapak, dari bapak kepada anak, hingga saat ini yang tidak tertulis mengakibatkan menjadi lebih atau kurang dari yang sebenar-benarnya, bahwa asal-usul nenek moyang suku Dayak itu diturunkan dari langit yang ke tujuh ke dunia ini dengan “Palangka Bulau” ( Palangka artinya suci, bersih, merupakan ancak, sebagai tandu yang suci, gandar yang suci dari emas diturunkan dari langit, sering juga disebutkan “Ancak atau Kalangkang” ).
 ( SwaBerita.com )