BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sekolah
merupakan lembaga pendidikan, yang menampung peserta didik dan dibina agar
mereka memiliki kemampuan, kecerdasan dan keterampilan. Dalam proses pendidikan
diperlukan pembinaan secara berkoordinasi dan terarah. Dengan Demikian siswa diharapkan
dapat mencapai prestasi belajar yang maksimal sehingga tercapainya tujuan
pendidikan.
Dalam
pembinaan siswa di sekolah, banyak wadah atau program yang dijalankan demi
menunjang proses pendidikan yang kemudian atas prakarsa sendiri dapat meningkatkan
kemampuan, keterampilan ke arah pengetahuan yang lebih maju.
Salah
satu wadah pembinaan siswa di sekolah adalah kegiatan ekstrakurikuler.
Kegiatan-kegiatan yang diadakan dalam program ekstrakurikuler didasari atas
tujuan dari pada kurikulum sekolah. Melalui kegiatan ekstrakurikuler yang
beragam siswa dapat mengembangkan bakat, minat dan kemampuannya.
Kegiatan-kegiatan
siswa di sekolah khususnya kegiatan ekstrakurikuler merupakan kegiatan yang
terkoordinasi terarah dan terpadu dengan kegiatan lain di sekolah, guna
menunjang pencapaian tujuan kurikulum.
Yang
dimaksud dengan kegiatan terkoordinasi di sini adalah kegiatan yang
dilaksanakan sesuai dengan program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya
kegiatan ekstrakurikuler dibimbing oleh guru, sehingga waktu pelaksanaan
berjalan dengan baik.
Dengan
Demikian, kegiatan ekstrakurikuler di sekolah ikut andil dalam menciptakan
tingkat kecerdasan yang tinggi. Kegiatan ini bukan termasuk materi pelajaran
yang terpisah dari materi pelajaran lainnya, bahwa dapat dilaksanakan di
sela-sela penyampaian materi pelajaran, mengingat kegiatan tersebut merupakan
Bagian penting dari kurikulum sekolah.
Kegiatan
ini menjadi salah satu unsur penting dalam membangun kepribadian murid. Seperti
yang tersebut dalam tujuan pelaksanaan ekstrakurikuler di sekolah menurut
Direktorat Pendidikan Menengah sebagai berikut:
1.
Kegiatan ekstrakurikuler harus meningkatkan kemampuan
siswa beraspek kognitif, afektif dan psikomotor.
2.
Mengembangkan bakat dan minat siswa dalam upaya
pembinaan pribadi menuju pembinaan manusia seutuhnya yang positif.
3.
Dapat mengetahui, mengenal serta membedakan antara
hubungan satu pelajaran dengan pelajaran lainnya.
Dari
tujuan ekstrakurikuler di atas dapat diambil kesimpulan bahwa ekstrakurikuler
erat hubungannya dengan prestasi belajar siswa. Melalui kegiatan
ekstrakurikuler siswa dapat bertambah wawasan mengenai mata pelajaran yang erat
kaitannya dengan pelajaran di ruang kelas dan biasanya yang membimbing siswa
dalam mengikuti kegiatan ekstrakurikuler adalah guru bidang studi yang
bersangkutan. Melalui kegiatan ekstrakurikuler juga siswa dapat menyalurkan
bakat, minat dan potensi yang dimiliki. Salah satu ciri kegiatan ekstrakurikuler
adalah keanekaragamannya, hamper semua minat remaja dapat digunakan sebagai
bagian dari kegiatan ekstrakurikuler.
Hasil
yang dicapai siswa setelah mengikuti pelajaran ekstrakurikuler dan berdampak
pada hasil belajar di ruang kelas yaitu pada mata pelajaran tertentu yang ada
hubungannya dengan ekstrakurikuler yaitu mendapat nilai baik pada pelajaran
tersebut. Biasanya siswa yang aktif dalam kegiatan ekstrakurikuler akan
terampil dalam berorganisasi, mengelola, memecahkan masalah sesuai
karakteristik ekskul yang digeluti.
Berdasarkan
keterangan di atas penulis tertarik untuk meneliti “Pengaruh Kegiatan
Ekstrakurikuler terhadap Prestasi
Siswa”.
1
B.
Identifikasi
Masalah
Identifikasi
masalah merupakan inventarisasi masalah-masalah yang muncul berkaitan dengan
variabel-variabel yang diteliti. Seperti telah diketahui bahwa terdapat banyak
faktor yang berpengaruh terhadap prestasi belajar seorang siswa yang pada
prinsipnya dikelompokkan dalam dua faktor intern yaitu keaktifan siswa dalam
organisasi (ekstrakurikuler) sekolah dan motivasi belajar siswa yang
mempengaruhi pencapaian prestasi belajar siswa.
Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka identifikasi masalah yang
dikemukakan peneliti sebagai berikut:
I.
Bagaimana peranan siswa terhadap kegiatan
ekstrakulikuler sekolah ?
II.
Bagaimana siswa menyeimbangkan kegiatan
ekstrakulikuler dengan prestasi siswa ?
III.
Mengapa siswa mengikuti kegiatan ekstrakulikuler di
sekolah ?
C.
Perumusan
Masalah
Berdasarkan uraian-uraian di atas maka perumusan masalah
yang dikemukakan dalam
penelitian ini adalah :
“Bagaimana
siswa menyeimbangkan kegiatan ekstrakulikuler dengan prestasi siswa ?”
D.
Tujuan
Penelitian
Berdasarkan pada permasalahan
penelitian tersebut, maka tujuan yang
ingin diperoleh dari hasil penelitian ini adalah
sebagai berikut :
1. Ingin mengetahui pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler di SMA 17 Agustus 1945 ?
2. Ingin mengetahui prestasi belajar siswa kelas X,XI,XII
yang mengikuti kegiatan
Ekstrakurikuler ?
3. Ingin mengetahui hubungan
antara kegiatan ekstrakurikuler dan prestasi belajar siswa
kelas X,XI,XII SMA 17 Agustus 1945 ?
E.
Manfaat Penelitian
Dalam
melakukan suatu penelitain, diharapkan apa yang telah diteliti oleh peneliti
bermanfaat baik secara teoritis maupun praktis. Manfaat teoritis berguna untuk
pengembangan disisplin ilmu yang berkaitan lebih lanjut dan manfaat praktis
berguna untuk memecahkan masalah yang aktual.
Dengan diadakannya penelitian ini
diharapkan dapat bermanfaat bagi
semua pihak yang terlibat dan memiliki kepentingan
dengan masalah yang diteliti
yaitu :
1. Bagi Guru
a. Sebagai saran untuk meningkatkan
kualitas pembelajaran
b. Agar dapat memberikan masukan
kepada guru untuk mengembangkan pendidikan
c. Sebagai
pertimbangan kepada guru untuk membina siswanya dengan hal yang positif untuk menunjang kegiatan
kokurikuler
d. Menginventarisasi
hambatan-hambatan dalam Kegiatan Belajar Mengajar (KBM) bagi
siswa yang aktif berkegiatan
e. Meningkatkan
pengetahuan, pemahaman dalam ruang lingkup yang lebih luas untuk dapat
memberikan toleransi kepada siswa
apabila siswa mengikuti
kegiatan dengan
membawa
nama baik sekolah.
2
2. Bagi Sekolah
a. Dapat memberikan saran pada
pihak sekolah, untuk lebih memperhatikan kegiatan kesiswaan terutama kegiatan
ekstrakurikuler
b. Sebagai bahan informasi
tentang hambatan-hambatan, dalam pelaksanaan kegiatan
ekstrakurikuler terutama terhadap
prestasi belajar
c. Pengembangan jaringan dan
kerjasama strategis antara sekolah dan pihak-pihak yang berkepentingan dalam pengembangan
sekolah.
d. Sebagai bahan masukan dalam
menyusun rencana pengembangan kegiatan
ekstrakurikuler dalam usaha meningkatkan kualitas lulusan.
3. Bagi Peneliti
a. Menambah
pengetahuan bagi peneliti dalam menerapkan teori-teori yang ada di sekolah
b. Agar dapat melengkapi sumber
bacaan bagi peneliti untuk digunakan sebagai bahan penelitian yang lain.
c. Menambah pengetahuan dan
pemahaman bagi peneliti.
F.
Sistematis Penelitian
Untuk memudahkan pembaca dalam
memahami skripsi ini, maka terlebih
dahulu akan penulis kemukakan sistematika penelitian
sesuai dengan bagian-bagiannya.
Bagian awal dari penelitian ini berisi
halaman judul, kata pengantar, daftar isi, daftar
tabel,. Bagian isi dari penelitian ini dibagi dalam lima bab,
antara lain :
·
Bab I Pendahuluan, yang terdiri dari
latar belakang masalah,identifikasi masalah, perumusan masalah, tujuan penelitian, manfaat
penelitian, dan sistematis penelitian .
·
Bab II Kajian
Teori,
yang berisikan tentang teori-teori menurut para ahli.
·
Bab III Metode Penelitian, yang terdiri
dari tempat penelitian, waktu penelitian,metode penelitian, dan instrument penelitian .
·
Bab IV Hasil Penelitian
·
Bab V Penutup, dalam bab ini berisikan
kesimpulan dan saran berdasarkan pada
landasan dan hasil penelitian.
BAB II
KAJIAN TEORI
Prestasi belajar terdiri dari dua
kata yaitu : prestasi dan belajar. Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, dilakukan atau
dikerjakan. Belajar adalah aktifitas yang
menghasilkan perubahan pada diri individu
yang belajar, baik aktual maupun potensial .Pengertian belajar banyak
didefinisikan oleh para ahli dengan berbagai dimensi
yang berbeda-beda antara lain pengertian
belajar yang dikemukakan oleh :
Ø Whiterington yaitu
belajar adalah proses perubahan tingkah laku berkat adanya
pengalaman, perubahan tingkah laku tersebut meliputi perubahan keterampilan, kebiasaan, sikap,
pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi.Tingkah laku sebagai hasil dari proses
belajar dipengaruhi oleh banyak faktor yang ada
dalam diri individu (faktor internal) maupun faktor eksternal. Faktor internal adalah kemampuan yang dimiliki,
minat dan perhatian, kebiasaan dan motivasi
serta faktor-faktor lainnya. Sedangkan faktor eksternal adalah lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat. Diantara
ketiga lingkungan tersebut yang paling berperan terhadap proses belajar mengajar adalah dalam lingkungan
sekolah seperti guru, sarana belajar, kurikulum,
teman-teman sekelas, disiplin, peraturan sekolah dan lain-lainnya
Ø
Menurut pengertian secara psikologis,
belajar merupakan suatu proses perubahan,
yaitu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari interaksi dengan lingkungannya dalam memenuhi kebutuhan
hidup.
Ø
Sedangkan menurut ahli belajar modern,
belajar adalah suatu bentuk pertumbuhan
atau perubahan dalam diri seseorang yang dinyatakan dalam cara-cara
bertingkah laku yang baru berkat pengalaman dan latihan.
Ø
Menurut W.S.Winkel, belajar
adalah suatu aktifitas mental yang berlangsung
dalam interaksi aktif dengan lingkungan, yang menghasilkan perubahan
dalam pengetahuan-pengetahuan, keterampilan dan nilai sikap.
Ø
Menurut Robert M. Gagne belajar
dapat didefinisikan sebagai suatu
proses dimana suatu organisme berubah perilakunya sebagai akibat
pengalaman .
Dari
definisi-definisi diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa belajar
merupakan suatu perubahan dalam tingkah laku yang
menyangkut berbagai
aspek kepribadian, baik fisik maupun psikis yang
dihasilkan oleh pengalaman
atau latihan, sedangkan prestasi belajar dapat
disimpulkan sebagai hasil yang
telah dicapai dari aktifitas yang menghasilkan
perubahan pada diri individu,
baik aktual
maupun potensial.
Kegiatan
ekstrakurikuler merupakan istilah yang tidak asing lagi dalam lapangan
pendidikan, kegiatan ini merupakan program bantu untuk memperoleh pencapaian
dalam tujuan pendidikan , apakah yang dimaksud dengan ekstrakurikuler? Kata
ekstrakurikuler terdiri dari dua suku kata , yaitu ekstra dan kurikuler,
Menurut kamus ekstra dapat diartikan sebagai : "tambahan, diluar,
melampaui, disamping. Sedangkan kurikuler berasal dari kata kurikulum . Menurut
pendapat lama kurikulum dapat diartikan sebagai berikut :
1.
Kurikulum diartikan sebagai pengalaman belajar diperoleh siswa di sekolah.
2. Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar seorang siswa.
3. Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar siswa.
2. Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar seorang siswa.
3. Kurikulum diartikan sebagai rencana belajar siswa.
4
Pandangan
tradisional atau lama memandang kurikulum tidak lebih dari sekedar rencana
pelajaran di suatu sekolah, ternyata pemikiran demikian tidak memadai lagi
dengan perkembangan zaman dan kemajuan tekhnologi. Sehingga kurikuium itu
sendiri harus berubah pengertiannya sehingga cakupannya lebih luas lagi.
Sedangkan menurut pengertian baru kurikulum itu diartikan sebagai: "meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah” . Sedangkan ahli lain berpendapat bahwa menurut pendapat baru kurikulum itu diartikan sebagai "tujuan - tujuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan dilaksanakan dalam pendidikan”. Kedua pengertian di atas kurikulum itu tidak hanya terbatas pada rencana pelajaran melainkan program untuk siswa.
Sedangkan menurut pengertian baru kurikulum itu diartikan sebagai: "meliputi seluruh program dan kehidupan dalam sekolah” . Sedangkan ahli lain berpendapat bahwa menurut pendapat baru kurikulum itu diartikan sebagai "tujuan - tujuan pengajaran, pengalaman-pengalaman belajar, alat-alat pelajaran dan cara-cara penilaian yang direncanakan dan dilaksanakan dalam pendidikan”. Kedua pengertian di atas kurikulum itu tidak hanya terbatas pada rencana pelajaran melainkan program untuk siswa.
Dengan
melalui program kurikuler sekolah menyediakan lingkungan bagi siswa untuk
berkembang, karena itu kurikulum disusun sedemikian rupa untuk memungkinkan siswa
berkelakuan berbagai kegiatan.
BAB III
METODE PENELITIAN
A.
Tempat Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti melakukan penelitiannya di:
·
Sekolah (Lingkungan Yayasan Pendidikan 17 Agustus
1945)
B.
Waktu penelitian
Peneliti
melakukan penelitian di awal bulan januari sampai dengan selesai .
C.
Metode Penelitian
Adapun metode
penelitian yang digunakan sebagai berikut :
1. Metode Studi keperpustakaan
Yang dimaksud dengan studi kepustakaan adalah segala usaha yang dilakukan oleh peneliti untuk menghimpun informasi
yang relevan dengan topik atau masalah yang akan atau sedang diteliti.
Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, laporan penelitian,
karangan-karangan ilmiah, tesis dan disertasi,
peraturan-peraturan, ketetapan-ketetapan, buku tahunan, ensiklopedia, dan
sumber-sumber tertulis baik tercetak maupun elektronik lain.Studi kepustakaan merupakan suatu kegiatan yang
tidak dapat dipisahkan dari suatu
penelitian.
2. Metode angket
Adalah sebuah
cara atau teknik yang digunakan seorang peneliti untuk mengumpulkan data untuk
menyebarkan sejumlah lembar kertas yang berisi pertanyaan-pertanyaan yang harus
dijawab oleh para responden .
5
D.
Instrument
a.
Populasi
Populasi
adalah seluruh obyek penelitian. Apabila seorang ingin
meneliti
semua elemen yang ada di dalam wilayah penelitian, maka penelitiannya merupakan penelitian populasi
(Arikunto,1998:115).
Populasi
penelitian adalah keseluruhan obyek penelitian yang terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuh-tumbuhan,
gejala-gejala, nilainilai tes
atau peristiwa sebagai sumber data yang memiliki karakteristik sendiri suatu penelitian
(Nawawi,1987:40).
b.
Sampel
Penarikan
sampel atau sampling adalah bahwa kita dapat memperoleh informasi yang mendalam, terperinci dan efisien dari suatu
agregat atau kumpulan orang, rumah tangga atau
lembaga-lembaga, atau satuan-satuan lainnya
yang sangat besar jumlahnya dari hanya sebagian kecil contoh atau sampel yang dikumpulkan secara
hati-hati dan teliti (Soewarna, 1987:1).
Pengambilan
sampel ditentukan berdasarkan beberapa pertimbangan seperti masalah penelitian, metode, disamping pertimbangan
waktu dan biaya (Sudjana, 1983:72). Menurut Arikunto
(2002:109) sampel adalah sebagian populasi
yang akan diteliti, maka dalam penelitian ini yang akan dijadikan sampel adalah sebagian dari siswa kelas
X,XI,XII SMA 17 Agustus 1945 yang
mengikuti kegiatan
ekstrakulikuler.
BAB V
PENUTUP
A.
Kesimpulan
Dari hasil penelitian tentang
hubungan kegiatan ekstrakurikuler pada
siswa kelas X,XI,XII SMA 17 AGUSTUS 1945 dengan
prestasi belajar tahun pelajaran 2009/2010
dapat ditarik simpulan, yaitu :
1. Pelaksanaan
kegiatan ekstrakurikuler SMA 17 AGUSTUS 1945,
dilaksanakan pada hari sabtu di luar
jam pelajaran.
2. Terdapat
hubungan yang positif antara keterlibatan siswa dalam kegiatan-kegiatan Ekstrakurikuler dengan
prestasi belajar siswa.Ada kecenderungan semakin sering atau banyak
seorang siswa terlibat dalam kegiatan
ekstrakurikuler semakin baik prestasi belajarnya. Terbukti dengan
hasil penelitian diperoleh bahwa rxy = 0,18040
B.
Saran
Dengan terselesaikannya penelitian ini, maka peneliti memberikan
saran-saran sebagai berikut :
1. Kepada
Kepala Sekolah, secara berangsur sekolah perlu diperlengkapi dengan sarana dan prasarana yang
diperlukan dalam mendukung keberhasilan
ekstrakurikuler .
2.
Kepada guru, dalam proses belajar
mengajar hendaknya guru dalam mengajar
lebih memberikan penekanan terhadap aspek
sikap dan nilai-nilai yang terkandung, sehingga siswa akan
mampu mengembangkan dan mempraktekan materi yang didapat dan
dipraktekan melalui kegiatan ekstrakurikuler sebagai sumber daya mental dalam proses pembangunan
kepribadian nasional untuk mewujudkan
tujuan pendidikan manusia Indonesia seutuhnya yaitu manusia
yang cerdas yang didukung dengan keimanan dan ketaqwaan, berkepribadian,
berbudi pekerti luhur serta memiliki keterampilan dan wawasan.
4 komentar:
well thanks, cukup membantu.
Btw, tema yang kita ambil sama. Tapi saya lebih mengaku kepada kuantitas & kualitas ekskul yang diikuti.
thanks
. thanks. Penjelasannya Sangat membantu..
Woi gw gabut dan jomblo .:)
Hahahaha gw daajjal
Posting Komentar