Kamis, 12 April 2012

IMPLEMENTASI WAWASAN NUSNTARA BIDANG EKONOMI DAN SOSIAL POLITIK

·        PENDAHULUAN
1.     Latar belakang
    Implementasi wawasan nusantara merupakan cara atau pola berfikir dalam suatu negara. Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Implementasi wawasan nusantara senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh. Implementasi wawasan nusantara juga merupakan panutan dalam bidang-bidang ekonomi, social, politik, bangsa, budaya, dan lain sebagainya. 

2.    Pembahasan isi
a.    Berdikari dibidang Ekonomi
      Kenyataan menunjukan bahwa politis, dibidang ekonomi bangsa Indonesia telah mempunyai wewenang untuk mengatur ekonominya sendiri. Pemerintah Indonesia mempunyai kekuasaan penuh untuk menentukan kebijaksanaan ekonomi nasionalnya. Apabila pemerintah Indonesia memerlukan bantuan Negara-negara lain dibidng ini, mungkin dalam bentuk granat atau hutang, berarti Indonesia tidak kehilangan sebagian kemerdekaannya dibidang ekonomi.      Dibidang ekonomi, Indonesia memang masih mempunyai kekurangan. Kelemahan di bidang ekonomi memang ada tapi bukan berarti kurangnya kemerdekaan dibidang ekonomi. Kelemahan Indonesia dibidang ekonomi antara lain :1.     Sulitnya pemerintah Indonesia mempertahankan nilai rupiah. Karenanya nilai rupiah itu terpaksa tergantung dari nilai kurs dengan dollar Amerika. Keadaan demikian jangan dianggap sebgai berkurangnya kemerdekaan Indonesia dibidang ekonomi, tetapi anggaplah hanya sebagai kelemahan ekonomi Indonesia.
2.    Sejak Indonesia merdeka tahun 1945 secara praktis ekonomi Indonesia di dalam negeri banyak dikendalikan oleh orang-orang cina. Mereka banyak mendapatkan keistimewaan untuk mendapatkan kesempatan berniaga di Indonesia dan tidak sedikit yang memperoleh kepercayaan Belanda atau Jepang untuk menjadi pedagang perantara atas bangsa bumi putera, Indonesia asli dengan bangsa penjajah Belanda dan Jepang. Berkuasanya orang-orang cina menguasai perekonomian Indonesia, bukanlah kesalahan orang-orang cina tersebut. Melainkan kesalahan itu sepenuhnya ada pada orang Indonesia itu sendiri.
Dua hal seperti diatas, yaitu :-      Sulitnya mempertahankan nilai rupiah dan
-      Masih terasa adanya dominasi Cina dalam perekonomian Indonesia adalah pertandanya kelemahan perekonomian Indonesia, tapi nyaris berkurangnya kemerdekaan Indonesia dibidang perekonomian.
 b.    Organisasi social dan politik
      Sejak awal 1908 telah muncul beberapa organisasi bangsa Indonesia yang dipergunakan sebagai wahana perjuangan rakyat Indonesia menurut kemerdekaan nasionalnya.Pada abad 20, ada dua macam organisasi, yaitu :1.     Organisasi Social
Yaitu. Organisasi yang bergerak dibidang kemasyarakatan atau social. Kegiatan kemasyarakatan (social) yang tumbuh antara lain bergerak dibidang agama, pendidikan, perekonomian, kebudayaan olahraga, dan lain-lain. Itu lah gerakan-gerakan yang tersusun di organisasi social.2.    Organisasi Politik
Yaitu organisasi yang menghendaki ikut campur tangan dalam pemerintahan. Dalam hal ini untuk tahap pertama ialah berusaha : memperoleh kemerdekaan nasional Indonesia, dan selanjutnya bila telah “merdeka” ikut aktif pula mengurus pemerintahan demi kepentingan seluruh rakyat. c.    Nama-nama Organisasi dalam tahap Perintis
1.     Budi Utomo
            Dr.Wahidin Sudirohusodo, seorang pensiunan dokter telah mengunggah Dr.Sutomo bersama kawan-kawannya untuk mendirikan organisasi yang bertujuan : mencari dana untuk pendidikan (membantu siswa/ mahasiswa Indonesia yang pandai tapi kurang mempunyai kemampuan ekonomi). Juga digunakan untuk membina jiwa persatuan dan kesatuan dikalangan bangsa Indonesia.            Budi Utomo lahir secara resmi pada tanggal 20 Mei 1908 sbg organisasi modern yang pertama kali tumbuh pada waktu itu. Lahirnya Budi Utomo sll diperingati sbg HARI KEBANGKITAN NASIONAL. Budi Utomo didirikan dijakarta.            Sebenarnya istilah “Kebangkitan Kembali  Nasionalisme”2.    Serikat Dagang Islam
            Haji Samanhudi yang kemudian dilanjutkan oleh H.O.S.Cokroaminoto telah mendirikan Serikat Dagang Islam di Solo,tahun 1911. Organisasi ini pergerakannya dibidang perdagangan. Sedangkan SDI digolongkna dalam “Organisasi Sosial”. Perkembangan SDI menyesuaikan diri dengan perkembangan nasional Indonesia. Untuk lebih bersifat “nasionalis kejuangan” maka SDI merubah dirinya menjadi Serikat Islam (SI).            HOS Cokroaminoto berpendirian bahwa untuk menghadapi penjajah disektor ekonomi, maka segenap perekonomian nasional harus bersatu. Disebutkan pula bahwa factor penyebab penderitaan rakyat dalam bidang perekonomian adalah KAPITALISME, agar bangsa Indonesia dapat melepaskan diri dari belenggu ekonomi. 3.    Muhammadiyah
            Kyai Haji Ahmad Dahlan, mendirikan Muhammadiyah tahun 1912 di Yogyakarta dibidang pendidikan. Tujuannya untuk meningkatkan pengetahuan umat islam Indonesia, sehingga mampu mengangkat derajat dan martabat kehidupan bangsa di segala bidang. Muhammadiyah juga termasuk Organisasi social. 4.    Indische Partai
            Di Jakarta, 3 serangkai : Dr. Cipto Mangunkusumo, E.Douwes Dekker (Danudirjo setiabudi), dan Suwardi Suryaningrat (Ki Hajar Dewntoro), mendirikan organisasi yang dinamakan Indische Partai tahun 1912. Bertujuan untuk menuntut Kemerdekaan Bagi Bangsa dan Negara Indonesia. Dan pada tahun 1913 partai itu sudah dilarang lalu dibubarkan oleh pemerintah colonial Belanda.ketiga pendirinya ditanggap dan dibuang.             

3.    Kesimpulan
            Dapat di simpulkan bahwa, Indonesia Sulit mempertahankan nilai rupiah dan Masih terasa adanya dominasi Cina dalam perekonomian Indonesia adalah pertandanya kelemahan perekonomian Indonesia, tapi nyaris berkurangnya kemerdekaan Indonesia dibidang perekonomian.Kurun waktu organisasi-organisasi pergerakan nasional ini berdiri seiring dinamakan TAHAP PERINTIS, artinya dalam tahap ini baru mulai dirintis perjalanan sejarah bangsa Indonesia untuk menuju kedepan pintu gerbang Kemerdekaan Bangsa dan Negara Indonesia.   


DAFTAR PUSTAKA

·         2009. Pendidikan Budi Pekerti&Nasionalisme.Jakarta.Jilid III.

·         google